Kamis, 30 September 2010

tangisan senja

malam membunuh senja yang menagis
memotong hari yang lelah
namun nadi kehidupan terus berdenyut
melawan arus kehidupan yang menerjang terjang
berat hati menanggung beban
yang masih menindih pundak jiwa
konflik lampau memburu waktu yang berjalan
teramat lelah nurani ini

waktu terus berlari
hingga aku bersimpuh dihadapan Tuhan
mengemis kekuatan
untuk membahagiakan hati yang terluka
isak tangis penyesalan
menyeruak disunyinya malam
masalah yang tak boleh kutinggalkan
atau aku harus menjadi pecundang
andai waktu dapat terulang kembali
( Rabu, 19 Agustus 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar