Terlambat aku menyadari
Jeritan hati nurani yang tak pernah bohong
Akan cinta yang begitu kuat berakar dalam hati
Sedalam apapun aku memendam rasa itu
Namun akhirnya cinta itu akan tetap tumbuh
Dikala sorot mata itu memancarkan
Cahaya cinta seolah harapan itu
Sungguh bodoh hati ini
Mana mungkin hati yang sakit
Akan goresan – goresan luka atas keegoisanku
Begitu mudah membukakan pintu hatinya
Aku tak menyadari
Penghuni jagad raya menertawakanku
Memandangku sebagai makhluk yang tak punya harga diri dan rasa malu
Hati dan fikiranku terlalu bodoh untuk menyadari
Aku berusaha mematikan api cinta itu
Namun aku tak kuasa menahan panasnya
Hati ini lelah
Terus mengalir mengikuti arus
Terserah arus itu akan membawaku kemana
( Minggu, 21 Juni 2009 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar