Andai aku bisa mengulang langka waktu
Aku akan meniti jembatan menuju kebahagiaan itu
Dengan berpegangan erat pada hati nurani
Bukan malah mencengkeram seutas keegoisan
Andai aku tak terpelanting dalam kecerobohan egoku
Mungkin aku takan tercebur ke dalam jurang kepedihan
Menungguku dengan merajut sejuta harapan
Namun karena kebodohanku
Aku terpeleset ke dalam lembah yang dipenuhi kepalsuan
Aku berharap
Kini aku mendapat seutas kekuatan
Menemukan tangga
Utuk mencapai hati yang lelah menunggu itu
Aku tak pernah tahu
Apakah hati dan cinta itu
Masih bertengger di terjalnya bebatuan di seberang tebing
Atau cinta itu telah tekubur dalam
Oleh reruntuhan kesakitan yang amat perih
Namun saat ini
Aku masih terus berharap
Dan menyusun kembali remah – remah cinta yan hancur itu
Berharap dalam senyum mansi itu
Masih tersimpan harapan yang terpendam
( Minggu, 14 Juli 2009 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar