Selasa, 10 Agustus 2010

Kisah Tangis dalam Senyuman

Tangisku tenggelam dalam senyumku
Disetiap waktu dalam sejuta detik
Senyumku menyelimuti perih batinku
Akhirnya aku terbiasa tersenyum
Dalam lautan air mata yang teramat dalam
Hingga perihnya luka seketika sembuh dengan sendirinya
Hati yang penuh delta kepedihan
Air mata terus mengalirHingga berubah menjadi air mata darah
Dalam nyata
Raga ini berdiri kokoh dengan angkuhnya
Dalam sudut maya
Batin ini rapuh dengan lemahnya
Jika lembaran putih ini tiada bungkam
Kisah ini akan melahap habis urat - urat waktu untuk diceritakannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar