Waktu demi waktu terus tumbuh dalam ghaib
Untuk detik – demi detik
Hingga pintu – pintu tahun tersibak kembali
Matahari sepanjang hari
Bulan sepanjang malam
Kenangan – kenangan itu belum melapuk
Aku masih menunggu kenangan itu terulang kembali
Terkubur dalam di makam kepedihan dan kebencian
Teka – teki cinta yang mencati kepastian
Dan masih setia menunggu
Menunggu cinta yang tak pasti
( Senin, 6 Juli 2009 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar